
BANGKINANG – Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar, Saos, MT mengikuti zoom meeting antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) di ruang rapat kantor Bupati Kampar melalui video conference Senin (10/3//2025).
Zoom meeting tersebut dipimpin oleh Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian diikuti oleh Deputi Bappenas, BPS Pusat, Badan Pangan Nasional, Bulog dan para gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia.
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, inflasi Kabupaten Kampar bulan ke bulan pada indeks perkembangan harga minggu pertama Maret 2025, inflasi pada bulan Februari 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Untuk inflasi bulan Maret 2025 minggu pertama ini harga cukup signifikan di seluruh Kabupaten Kota di Riau. Bawang merah, daging ayam ras dan 20 komoditas pangan, termasuk udang basah merupakan komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi hingga minggu pertama Maret 2025 di Riau.
Seperti yang terlihat pada data BPS pada bulan Maret 2025 minggu pertama, tingkat deflasi m-to-m terdalam terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 1,05 persen dan tingkat inflasi y-on-y (year on year), tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 1,46 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Kampar dengan deflasi y-on-y sebesar 1,09 persen.
Dalam arahannya, Bupati Kampar Ahmad Yuzar menekankan untuk selalu memonitor tingkat inflasi dan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk selalu berkordinasi dengan BPS Kampar agar pemerintah mengambil langkah skala prioritas.
Ia menambahkan, Pemkab Kampar menggerakan semua sektor untuk menekan angka Inflasi dan mengarahkan semua stake holder untuk ikut serta dalam meningkatkan penanganan permasalahan dengan detail baik dari ketersediaan bahan, harga pasar, stabilitas pasokan pangan, dan lain sebagainya.
Dalam rapat ini Kemendagri RI meminta seluruh daerah untuk melakukan persiapan dan memastikan pasokan serta melakukan pemantauan, sehingga jika adanya kendala dan atau kekurangan pasokan dapat diatasi sesegara mungkin. Kememdagri RI juga meminta laporan harian mengenai pergerakan harga dari kabupaten/kota.
Untuk menyambut Ramadan dan menjelang Idul Fitri ini, Kemendagri RI menekan kembali untuk menyiarkan data yang dapat di pasar, adakan lebih aktif lagi operasi pasar.(adv)